MAKALAH PERAN PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN
MASYARAKAT
UNIVERITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
Disusun oleh :
NAMA : AFZAL ARIFIANSYAH
NPM : 50417252
KELAS : 1IA13
PROGRAM STUDI :
TEKNIK INFORMATIKA
ILMU SOSIAL DASAR #
DAFTAR ISI
Hal
COVER......................................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................. vii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah.......................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Peranan Pemuda Dalam Pembangunan Masyarakat,
Bangsa dan Negara............ 3
2.2 Potensi-Potensi Generasi Pemuda................................................................... 3
2.3 Faktor
Penyebab Permasalahan Pemuda.......................................................... 3
2.4 Usaha Menanggulangi Permasalahan Pemuda.................................................. 3
Upaya Pemecahan Masalah Melalui
Sosialisasi.......................................... 6
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................... 5
3.2 Saran............................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik
sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan
emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat
ini maupun masa datang. Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan
generasi sebelumnya.
Pemuda-pemuda
generasi sekarang sangat berbeda dengan generasi terdahulu dari segi pergaulan
atau sosialisasi, cara berpikir, dan cara menyelesaikan masalah. Pemuda-pemuda
zaman dahulu lebih berpikir secara rasional dan jauh ke depan. Dalam arti,
mereka tidak asal dalam berpikir maupun bertindak, tetapi mereka merumuskannya
secara matang dan mengkajinya kembali dengan melihat dampak-dampak yang akan
muncul dari berbagai aspek.
Masa muda pada umumnya dapat dipandang sebagai suatu
tahap dalam pembentukan kepribadian manusia karakteristis yang menonjol dari
pemuda adalah peranannya dalam masa peralihan menuju pada kedudukan yang
bertanggung jawab dalam tatanan masyarakat antara lain:
a. Kemurnian idealisme
b. Keberanian dan keterbukaannya dalam menyerap
nilai-nilai dan gagasan baru
c. Semangat pengabdiannya
d. Spontanitas dan dinamikannya
e. Inofasi dan kreatifitasnya
f.
Keinginan-keinginan
untuk segera mewujudkan gagasan barunya
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa peranan pemuda
dalam masyarakat ?
2.
Apa saja potensi
generasi pemuda ?
3.
Apa faktor
penyebab permasalahan generasi pemuda ?
4.
Apa saja usaha
untuk menanggulangi masalah generasi muda ?
5.
Apa sajakah yang
menjadi pemuda untuk memecahkan permasalahan generasi nasional?
1.3 Tujuan Masalah
1.
Mengetahui apa
peranan pemuda dalam masyarakat.
2.
Untuk mengetahui
apa faktor penyebab permasalahan generasi pemuda.
3.
Untuk mengetahui
apa saja usaha untuk menanggulangi masalah generasi muda.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Peranan Pemuda Dalam Pembangunan
Masyarakat, Bangsa dan Negara
Dalam hubungannya dengan sosialisasi geenerasi muda
khususnya mahasiswa telah melaksanakan proses sosialisasi dengan baik dan dapat
dijadikan contoh untuk generasi muda, mahasiswa pada khususnya pada saat ini.
Proklamasi
kemerdekaan 17 agustus 1945 ternyata perlu ditebus dengan pengorbanan yang
tinggi. Oleh karena segera setelah proklamasi pemuda Indonesia membentuk
organisasi yang bersifat politik maupun militer, diantaranya KAMI (Kesatuan
Aksi Mahasiswa Indonesia) yang didirikan oleh mahasiswa dalam sejarah
perjuangan bangsa Indonesia.
KAMI
menjadi pelopor pemdobrak kearah kehidupan baru yang kemudian dikenal dengan
nama orde baru (ORBA). Barang siapa menguasai generasi muda, berarti menguasai
masa depan suatu bangsa, demikian bunyi suatu pepatah. Berarti masa depan suatu
bangsa itu terletak ditangan generasi mudas.
Kalau
dilihat lebih mendalam, mahsiswa pada garis besarnya mempunyai peranan sebagai
:
1. Agent of change
2. Agent of development
3. Agent of modernization
Sebagai
agent of change, mahasiswa bertugas untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam
masyarakat kearah perubahan yang lebih baik. Sedangkan agent of development,
mahasiswa bertugas untuk melancarkan pembangunan di segala bidang, baik yang
bersifat fisik maupun non fisik.Sebagai agent of modernization, mahasiswa
bertugas dan bertindak sebagai pelopor dalam pembaharuan.
2.2 Potensi-Potensi Generasi Pemuda
Potensi-potensi
yang terdapat pada generasi muda yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut
:
·
Idealisme dan daya
kritis
Secara
sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat
melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.
Pengejawantahan idealisme dan daya kritis perlu dilengkapi landasan rasa
tanggung jawab yang seimbang.
·
Dinamika dan
kreativitas
Adanya
idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan
dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan,
pembaharuan, dan penyempurnaan kekurangan yang ada ataupun mengemukakan gagasan
yang baru.
·
Keberanian
mengambil resiko
Perubahan
dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset,
terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin
memperoleh kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang
mengandung resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan pengetahuan, perhitungan, dan
keterampilan dari generasi muda sehingga mampu memberi kualitas yang baik untuk
berani mengambil resiko.
2.3 Faktor Penyebab Permasalahan
Pemuda
1.
Kurang dalam mengendalikan diri
Dalam hal ini kita melibatkan keluarga karena keluarga
merupakan tempat awal seorang remaja membentuk karakter . Disini peran orang
tua sangat mempengaruhi perkembangan remaja dalam mengendalikan diri , orang
tua bukan hanya memberikan penjelasan tentang nilai sosial (baik buruknya suatu
perbuatan) tapi juga memberikan suatu contoh perbuatan yang dapat dicontoh oleh
remaja tersebut sehingga ketika remaja sudah berada dilingkup sosial yang lebih
luas contohnya masyarakat , remaja tersebut akan terbiasa melakukan sama
seperti apa yang dicontohkan oleh orang tuanya .
2.
Kurang masa bersama keluarga
Meluangkan waktu sejenak untuk berkumpul bersama
keluarga merupakan hal kecil yang mempengaruhi perkembangan remaja diluar
karena pada saat seperti inilah masing-masing anggota keluarga menceritakan
masalah kepada orang tua atau orang yang lebih tua didalam keluarga tersebut
demi mendapat sebuah solusi yang benar . Karena banyak faktor remaja melakukan
hal negatif adalah karena jarangnya meluangkan waktu untuk berkumpul bersama
keluarga dengan alasan orang tua bekerja dan sibuk dengan urusan lain, jika
didiamkan begitu saja remaja tidak mendapat teman untuk menceritakan masalah
yang dihadapinya sehingga remaja mencari jalan keluarnya sendiri yang
menurutnya benar dan tak jarang dari keputusan itulah dapat mengorbankan orang
lain .
3.
Masalah ekonomi keluarga
Keluarga miskin mungkin tidak memiliki kemampuan untuk
menyediakan pendidikan sempurna kepada anak. Makanan dan minuman , tempat
kediaman serta kesehatan yang memadai. Faktor inilah yang mendorong remaja
untuk mengambil sesuatu yang bukan haknya atau mencuri milik orang lain untuk
memenuhi kebutuhannya dan hal ini akan terus meningkat ke arah yang lebih
ekstrim jika dibiarkan seperti menghilangkan nyawa orang lain demi suatu hal
yang diinginkannya .
2.4 Usaha Menanggulangi Permasalahan
Pemuda
Cara yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan
tersebut yaitu orang tua harus sering menasehati, memberi bimbingan, dan
memberi pengarahan kepada anaknya agar menjadi pemuda yang mudah bersosialisasi
dan bisa hidup mandiri tanpa upaya dan dana orang tuanya. Hal ini bergantung
pada diri pemuda itu sendiri. Jika menurut mereka nasehat tersebut dapat
membantu untuk mengatasi permasalahannya, maka mereka akan melakukannya. Dan
jika mereka tidak membutuhkan nasehat, maka mereka tidak akan melakukannya.
Tetapi pemuda yang baik adalah pemuda yang selalu mendengarkan nasehat –
nasehat yang baik dari orang tuanya.
Setelah memberi tanggapan untuk mengatasi
permasalahan.pemuda dalam generasi nasional, diharapkan pemuda – pemuda dapat
meningkatkan sikap kedewasaannya dalam hal ekonomi dan psikologi. Masyarakat
pun akan bangga. Begitu pun bagi orang tua, akan merasa bangga. Karena mereka
memiliki anak yang baik dan bisa diandalkan sebagai penerus bangsa. Dan semoga
hal ini lebih baik lagi di masa mendatang.
2.2.1 Upaya Pemecahan Masalah Melalui
Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui
belajar dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berfikir agar ia dapat
berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat. Proses sosialisasi sebenarnya berawal dari dalam keluarga. Namun
sosialisasi ini tidak hanya terjadi pada keluarga, tapi masih ada lembaga
lainnya. Cohan(1983) menyatakan bahwa lembaga-lembaga sosialisasi yang
terpenting adalah keluarga,sekolah,kelompok sebaya, dan media massa. Dengan
demikian sosialisi dapat berlangsung secara formal ataupun informal. Secara
formal, proses sosialisi lebih teratur karena di dalamnya disajikan seperangkat
ilmu pengetahuan secara teratur dan sistematis serta dilengkapi leh seperangkat
norma yang tegas yang harus dipatuhi oleh setiap individu yang dilalukan secara
sadar dan sengaja. Sedangkan informal, terjadi dengan tidak sengaja melalui
interaksi informal.
Ditinjau
dari perkembangan individu sejak masa anak sampai dewasa, maka terdapat
beberapa media sosialisasi yaitu:
§ Orang tua atau
keluarga
Dalam kehidupan barat hubungan keluarga dan
anak seolah-olah secepatnya harus berakhir dan ditanamkan agar anak bisa cepat
berdiri sendiri tidak bergantung pada orang tua dan kenyataan yang demikian ini
tidak terdapat dalam masyarakat Indonesia.
Perbedaan
corak pola hubungan antara orang tua dan anak di atas sangat besar pengaruhnya
terhadap proses sosialisasi anak. Selain itu, corak atau suasana kehidupan
keluarga juga besar pengaruhnya terhadap pembentukan sikap anak kelak. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa suasana keluarga yang penuh prasangka akan
berakibat terbentuknya sikap prasangka terhadap anak.
§ Teman bermain
Dalam bermain dengan temannya, seorang anak mulai
belajar aturan yang belm tentu sesuai dengann kebiasaan yang berlaku di
rumahnya. Dalam hal ini anak dituntut untuk bersikap toleran, menghargai milik
orang lain, memainkan suatu peran, dan sebagainya. Pada saat seorang anak
meningkat menjadi remaja peranan teman sebaya seringkali lebih besar
pengaruhnya dari pda peranan orang tua. Dalam masyarakat sering terjadi
seseorang tidak dapaat mengendalikan anaknya karena akibat ikatan atau
solidaritas yang sangat kuat terhadap teman sebayanya,karena menjadi acuan
dalam bertingkah laku.
§ Sekolah
Sekolah pada dasarnya merupakan lingkungan formal
pertama bagi seorang anak. Melalui sekolah seorang anak dituntut berdisiplin
mengikuti aturan,menerima hukuman ujian atas prestasinya dan sebagainya.
§ Media massa
Kemajuan dalam bidang teknologi, khususnya dalam media
massa menyebabkan dunia yang dulu menjadi kecil. Atas dasar kenyataan di atas
maka media massa sangat penting peranannya dalam proses sosialisasi atau paling
tidak melalui media massa seseorang memperoleh pengetahuan.
§ Masyarakat
Masyarakat yang majemuk menimbulkan sulitnya
sosialisasi. Hal ini disebabkan karena dalam ,masyarakat majemuk yang terdiri
dari berbagai kelompok etnis dan aturan belum tentu satu sama lain memiliki
norma yang sejalan. Apa yang dibolehkan dalam suatu kelompok, barangkali
merupakan larangan dalam kelompok yang lain.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa manusia sebagai makhluk sosial khususnya bagi para remaja dan
pemuda yang berfikir dibekali rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu inilah yang
mendorong kita untuk mengenal, memahami, dan menjelaskan hal yang bersifat
alamiah, sosial, dan budaya serta manusia berusaha untuk memecahkan masalah yang
dihadapi. Dari dorongan rasa ingin tahu dan usaha untuk memahami masalah
menyebabkan manusia dapat mengumpulkan pengetahuan.
Pengetahuan yang diperoleh remaja dan pemuda mula-mula
terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala alam, masyarakat, dan budaya
kemudian semakin bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari hasil
pemikirannya.
Selanjutnya dari peningkatan kemampuan daya pikirnya
para remaja dan pemuda, mereka mampu melakukan segala hal untuk membuktikan dan
mencari kebenaran dari sesuatu hal yang baik yang bersifat alamiah, sosial, dan
budaya yang keseluruhan itu membutuhkan mental yang kuat.
Saran
Pemuda merupakan harapan bangsa, pemuda penentu
kehidupan masa depan suatu bangsa, semakin baik kualitas generasi muda secara
otomatis akan menjadi semakin baik suatu bangsa atau negara.
Maka dari itu saran pemakalah marilah kita
berbondong-bondong memperbaiki diri demi kemajuan negeri yang tercinta ini.
Dengan cara yang belajar dengan benar dan raih prestasi setinggi tingginya.
DAFTAR PUSTAKA
BalasHapusThanks infonya. Oiya ngomongin generasi muda, ternyata miliarder kenamaan Michael Bloomberg punya pesan penting loh agar kaum muda bisa meraih sukses. Apa itu? Yuk cek selengkapnya di sini: Pesan Michael Bloomberg kepada generasi muda jika mau sukses
Sama sama dani
HapusKeren makasih
BalasHapusIyaa sama sama juli
Hapus