KENAKALAN REMAJA DI MASYARAKAT
Seorang
remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih
belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup
yang paling sesuai baginya dan ini pun sering dilakukan melalui metoda
coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering
menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi
lingkungannya, orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan
menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama
masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan
kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.
Remaja merupakan aset masa depan
suatu bangsa. Di samping hal-hal yang menggembirakan dengan kegiatan
remaja-remaja pada waktu yang akhir-akhir ini dan pembinaan yang dilakukan oleh
organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa, kita melihat pula arus kemorosotan
moral yang semakin melanda di kalangan sebagian pemuda-pemuda kita, yang lebih
terkenal dengan sebutan kenakalan remaja. Dalam surat kabar-surat kabar sering
kali kita membaca berita tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika,
pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak
yang berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja
putri dan lain sebagainya.
Hal tersebut adalah merupakan suatu
masalah yang dihadapi masyarakat yang kini semakin marak. Kenakalan remaja
meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang
dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan
orang-orang di sekitarnya. Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian
masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal
(juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.
Beberapa
ahli mendefinisikan kenakalan remaja ini sebagai berikut:
1.
Kartono, ilmuwan
sosiologi
Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang
disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan
bentuk perilaku yang menyimpang.
2.
Santrock
"Kenakalan
remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima
secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal”.
3.
Bakolak inpres no:
6 / 1977 buku pedoman 8
Bahwa kenakalan
remaja adalah kelainan tingkah laku / tindakan remaja yang bersifat anti
sosial, melanggar norma sosial, agama serta ketentuan hukum yang berlaku dalam
masyarakat.
4.
Menurut Paul
Moedikdo,SH
§ Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu
kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh
hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.
§ Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok
tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
§ Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan
perlindungan bagi sosial.
PEMBAHASAN DAN ISI
Masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan
kemudian menjadi orangtua, tidak lebih hanyalah merupakan suatu proses wajar
dalam hidup yang berkesinambungan dari tahap-tahap pertumbuhan yang harus
dilalui oleh seorang manusia. Setiap masa pertumbuhan memiliki ciri-ciri
tersendiri. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Demikian pula dengan
masa remaja. Masa remaja sering dianggapsebagai masa yang paling rawan dalam
proses kehidupan ini. Masa remaja sering menimbulkan kekuatiran bagi para
orangtua. Masa remaja sering menjadi pembahasan dalam banyak seminar. Padahal
bagi si remaja sendiri, masa ini adalah masa yang paling menyenangkan dalam
hidupnya. Oleh karena itu, para orangtua hendaknya berkenan menerima remaja
sebagaimana adanya. Jangan terlalu membesar-besarkan perbedaan. Orangtua para
remaja hendaknya justru menjadi pemberi teladan di depan,di tengah
membangkitkan semangat, dan di belakang mengawasi segala tindak tanduk si remaja.
Remaja adalah masa peralihan dari
kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah
mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun. Seorang remaja
sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup
matang untuk dapat dikatakan dewasa.Mereka sedang mencari pola hidup yang
paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metoda coba-coba
walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan
kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan
orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat pararemaja hanya akan menyenangkan teman
sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa
mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan
inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.
Penyebab kenalan remaja
Ulah para remaja
yang masih dalam tarap pencarian jati diri sering sekali mengusik ketenangan
orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu ketentraman lingkungan
sekitar seperti sering keluar malam dan menghabiskan waktunya hanya untuk
hura-hura seperti minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang,
berkelahi, berjudi, dan lain-lainnya itu akan merugikan dirinya sendiri,
keluarga, dan orang lain yang ada disekitarnya.
Cukup banyak faktor
yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja. Berbagai faktor yang ada
tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal.
Berikut ini penjelasannya secara ringkas:
1.
Faktor Internal
a. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada
diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya
perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas
peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi
kedua.
b. Kontrol diri yang lemah
Remaja
yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima
dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun
bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun
tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan
pengetahuannya.
2.
Faktor Eksternal
a. Kurangnya perhatian dari orang tua, serta kurangnya
kasih sayang
Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer
bagi perkembangan anak. Sedangkan lingkungan sekitar dan sekolah ikut
memberikan nuansa pada perkembangan anak. Karena itu baik-buruknya struktur
keluarga dan masyarakat sekitar memberikan pengaruh baik atau buruknya
pertumbuhan kepribadian anak.
Keadaan lingkungan
keluarga yang menjadi sebab timbulnya kenakalan remaja seperti keluarga yang
broken-home, rumah tangga yang berantakan disebabkan oleh kematian ayah atau
ibunya, keluarga yang diliputi konflik keras, ekonomi keluarga yang kurang,
semua itu merupakan sumber yang subur untuk memunculkan delinkuensi remaja.
Dr.
Kartini Kartono juga berpendapat bahwasannya faktor penyebab terjadinya
kenakalan remaja antara lain:
1.
Anak kurang
mendapatkan perhatian, kasih sayang dan tuntunan pendidikan orang tua, terutama
bimbingan ayah, karena ayah dan ibunya masing–masing sibuk mengurusi
permasalahan serta konflik batin sendiri
Jenis-jenis kenakalan remaja :
1.
Kenakalan remaja
di sekolah Misal :
-
Tidak masuk
sekolah tanpa keterangan.
-
Meninggalkan
sekolah pada saat jam pelajaran.
-
Membawa senjata
tajam ketika sekolah.
2.
Kenakalan remaja
di luar sekolah(masyarakat)Misal :
-
Ikut balapan tiar
antar geng.
-
Ikut tawuran antar
geng.
-
Minum minuman
keras.
-
Mengkonsumsi
obat-obatan terlarang seperti narkoba dan lain sebagainya.
3.
Kenakalan remaja
di lingkungan keluarga Misal :
-
Tidak mendengarkan
nasehat orang tua.
-
Tidak mentaati
perintah orang tua.
-
Melanggar norma
yang telah di sepakati bersama keluarga.
Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh
kenakalan remaja antara lain:
1. Bagi diri remaja itu sendiri
Akibat dari kenakalan yang dilakukan
oleh remaja akan berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik
dan mental, walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan
tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja. Dampak bagi fisik yaitu
seringnya terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur.
Sedangkan dampak bagi mental yaitu kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya
kepada mental-mental yang lembek, berfikir tidak stabil dan kepribadiannya akan
terus menyimpang dari segi moral yang pada akhirnya akan menyalahi aturan etika
dan estetika. Dan hal itu kan terus berlangsung selama remaja tersebut tidak
memiliki orang yang membimbing dan mengarahkan.
2.
Bagi keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat
menjadi tulang punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja.
Apabila remaja selaku anak dalam keluarga berkelakuan menyimpang dari ajaran
agama, akan berakibat terjadi ketidakharmonisan di dalam kekuarga dan putusnya
komunikasi antara orang tua dan anak. Tentunya hal ini sangat tidak baik karena
dapat mengakibatkan remaja sering keluar malam dan jarang pulang serta
menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk bersenang-senang dengan
jalan minum-minuman keras atau mengkonsumsi narkoba. Pada akhirnya keluarga
akan merasa malu dan kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Padahal
kesemuanya itu dilakukan remaja hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya
terhadap apa yang terjadi dalam keluarganya.
3.
Bagi lingkungan
masyarakat
Apabila remaja berbuat kesalahan dalam kehidupan
masyarakat, dampaknya akan buruk bagi dirinya dan keluarga. Masyarakat akan
menganggap bahwa remaja itu adalah tipe orang yang sering membuat keonaran,
mabuk-mabukan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat. Mereka dianggap
anggota masyarakat yang memiliki moral rusak, dan pandangan masyarakat tentang
sikap remaja tersebut akan jelek. Untuk merubah semuanya menjadi normal kembali
membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.
Gejala-gajala yang dapat
memperlihatkan hal-hal yang mengarah kepada kenakalan remaja :
1.
Anak-anak tidak
disukai oleh taman-temannya sehingga anak tersebutmenyendiri.
2.
Anak-anak yang
saring menghindarkan diri dari tanggung jawab dirumah atau sekolah.
3.
Anak-anak yang
sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalamimasalah yang oleh dia sendiri
tidak sanggup mencari permasalahannya.
4.
Anak-anak yang
suka berbohong.
5.
Anak-anak yang
tidak sanggup memusatkan perhatian.
6.
Anak-anak yang
mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batasyang berbeda dengan ketakutan
anak-anak normal.
7.
Anak-anak yang
suka menyakiti / mengganggu teman-temannyadisekolah atau dirumah.
Upaya mengatasi kenakalan remaja
Masa remaja
sebagai periode merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan rentan
munculnya masalah (kenakalan remaja). Untuk itu perlu adanya perhatian khusus
serta pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan
faktor penting bagi keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat
masa ini merupakan masa yang paling menentukan.
Selain itu perlu
adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak lain
yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan dan bidang-bidang
lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia.
Mengetahui
kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja.
Kesulitan-kesulitan mana saja yang biasanya menjadi sebab timbulnya pelampiasan
dalam bentuk kenakalan.
Solusi yang bisa dilakukan untuk
mengatasi kenakalan remaja :
1. Kegagalan yang mencapai identitas peran dan lemahnya
kontrol diri bisadicegah atau diatasi dengan prinsip keteladana.
2. Adanya motifasi dari keluarga , guru , teman sebaya
untuk melakukan point pertama.
3. Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga
sehingga terciptakeluarga yang harmonis , komunikatif , dan nyaman bagi remaja.
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik
serta orang tuamember arahan dengan siapa dan dikomunitas mana remaja harus
bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak terpengaruh
jika ternyatateman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
DAFTAR PUSTAKA