olNGIb4NkK5r2x7x4oG3GpEzizVpnY6KNCck9cym

Makalah mengenai Peran Teknologi Modern bagi kehidupan petani



MAKALAH MENGENAI PERAN TEKNOLOGI MODERN BAGI KEHIDUPAN PETANI

UNIVERITAS GUNADARMA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


Disusun oleh :
NAMA : AFZAL ARIFIANSYAH
NPM : 50417252
KELAS : 1IA13
JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA

PROGRAM STUDI :
ILMU SOSIAL DASAR #





KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberi kita taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Peran teknologi modern bagi kehidupan petani”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kami khususnya, dan segenap pembaca umumnya. Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis harapkan untuk menuju kesempurnaan makalah ini.
Terimakasih bagi anda yang telah membaca makalah ini, dan mohon maaf jika dalam penulisan ini ada kata-kata yang salah. Dengan makalah yang sudah dibuat anda diharapkan jika ada yang salah kami mohon kritik dan sarannya.

            Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuhu


Jakarta, 10 Oktober 2017
            Hormat kami

   Penyusun







DAFTAR ISI
                                                                                                                                     Hal
COVER.........................................................................................................................
KATA PENGANTAR .................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang...............................................................................................
1.2  Rumusan masalah..........................................................................................
1.3  Tujuan...........................................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN
2.1  Kehidupan para petani.................................................................................
2.2  Peranan petani didalam perekonomian di Indonesia...................................
2.3  Dampak positif dan negatif teknologi penggunaan pertanian......................
2.4  Upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan petani...............................
BAB III. PENUTUP
3.1  Kesimpulan...................................................................................................
3.2  Saran.............................................................................................................





BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar belakang

          Perkembangan teknologi modern dalam kurun waktu singkat telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Teknologi pada dasarnya dibuat dan dikembangkan oleh manusia untuk mempermudah setiap pekerjaan dan urusan. Banyak teknologi modern yang telah dikembangkan dan membawa manfaat bagi beberapa aspek kehidupan begitu juga bagi petani. Salah satunya dapat diterapkan dalam bidang pertanian, terutama bagi negara – negara yang memiliki potensi besar pada produksi pertanian sawah seperti negara kita ini Indonesia.

Tanaman padi merupakan komoditas pertanian yang terpenting dalam kehidupan penduduk Indonesia. Selain itu, sektor pertanian khususnya komoditas padi memegang peranan penting dalam kehidupan bangsa Indonesiam yang mana juga diharapkan dapat menjadi salah satu komoditas andalan penyumbang devisa negara dari sektor nonmigas.

Ditinjau dari segi latar belakang para petani menanam padi, maka petani sendiri dapat dibedakan menjadi dua macam :

1.      Petani yang menanam padi hanya sekedar memenuhi kebutuhan diri sendiri untuk dikonsumsi

2.      Petani yang menanam padi hanya sebagai mata pencaharian, menjual hasil panan mereka kepada orang lain

Terlepas dari melimpahnya produksi padi, para petani juga selalu memiliki kendala yang bisa mempengaruhi  menurunnya hasil panen, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dalam hal penuruan kualitas, biasanya disebabkan oleh faktor human error, atau kesalahan petani sendiri dalam perawatan padinya, misalnya kesalahan pada pemberian pupuk yang berlebihan. Sedangkan untuk penurunan kuantitas padi, faktor utamanya ialah dengan berbagai hama padi.

            Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi produksi padi dibedakan menjadi dua kelompok :

1.      Faktor biologi, seperti lahan pertanian dengan bermacam tingkat kesuburannya, bibit, varietas, pupuk, obat – obatan dan lain lain.

2.      Faktor sosial ekonomi seperti biaya produksi, harga, tenanga kerja, tingkat Pendidikan, pendapatan dan lain lain.


1.2 Rumusan masalah

            Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka perumusan masalah yang menjadi fokus dalam makalah ini adalah :

1.      Bagaimana kehidupan para petani saat ini
2.      Bagaimana peranan petani didalam perekonomian di Indonesia
3.      Apa dampak positif dan negatif teknologi penggunaan pertanian
4.      Apa upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan petani


1.3 Tujuan masalah

1.      Mengetahui kehidupan petani saat ini
2.      Mengetahui jumlah produksi hasil para petani
3.      Mengetahui peranan petani didalam perekonomian di Indonesia
4.       Mengetahui dampak positif dan negatif teknologi penggunaan pertanian






BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Kondisi kehidupan petani

                        Berbicara tentang kondisi petani saat ini, jelas tidak terlepas dari sejarah kehidupan petani masa lalu. Dan dalam perjalanan sejarahnya, petani Indonesia lebih banyak diwarnai oleh konflik – konflik social keagrarian daripada praktek kehidupan berproduksi pertanian. Petani selalu saja dalam posisi yang kalah dan tertindas. Padahal kalau disadari, negara Indonesia adalah negara yang berbasiskan pada kekayaan sumber – sumber agrarian dan dapat dijadikan modal untuk memakmurkan kehidupan rakyatnya.
Negara Indonesia memang terkenal sebagai negara agraris. Dimana sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini dapat dibuktikan dengan sumber daya alam pertaniannya yang sangat melimpah. Namun, kehidupan para petani Indonesia kini ibarat berada di ujung tanduk. Jika mereka berhenti sebagai petani dan mencari pekerjaan lain yang tentu tidak mudah diperoleh, kehidupan keluarganya pasti terancam. Jika meneruskan pekerjaan sebagai petani, hasilnya tidak menguntungkan.
Fakta juga menunjukkan bahwa sebagian besar petani di Indonesia adalah petani penggarap. Sehingga makin sulit mengharapkan memperoleh penghasilan seperti yang diinginkan. Apalagi pada musim hujan seperti saat ini, ancaman banjir juga makin membuat para petani merugi. Hasil panen menyusut atau malah tidak ada sama sekali karena diterjang ganasnya air.
Pertanyaannya mendasar adalah mengapa negara yang kaya akan sumber – sumber agrarian dan mayoritas penduduknya adalah petani, justru kehidupan petaninya sendiri sengsara dan sulit untuk mencukupi kebutuhan hidup yang layak. Cara berpikir sederhanapun kita heran dan tak masuk akal terhadap apa yang terjadi dengan petani Indonesia. Namun apabila diselidiki lebih mendalam adalah ada persoalan tentang ketimpangan struktur penguasaan sumber – sumber agrarian dan terjadinya eksploitasi untuk kepentingan sekelompok orang yang berorientasi pada modal dan keuntungan.
              
2.2 Peran petani dalam perekonomian di Indonesia

Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya yang tersebar luas di seluruh kawasan di Indonesia. Indonesia juga merupakan negara kepulauan yang terkenal dengan sebutan negara agraris yang berarti sebagian besar masyarakat Indonesia bermatapencaharian sebagai petani. Selain dari pada itu, Indonesia juga terkenal dengan tanahnya yang subur sehingga di mana saja menanam tanaman bisa tumbuh dengan subur.
        Kemiskinan yang terjadi di sektor pertanian dikarenakan para pelaku utama disektor ini yakni para petani masih miskin. Sebagai penunjang kehidupan berjuta-juta masyarakat Indonesia, sektor pertanian membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang kokoh dan pesat. Pertanian seharusnya menjadi leading sector dalam program dan strategi pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Saat ini petani sering diidentikan dengan miskin atau tidak sejahtera. 
            Cukup banyak faktor yang menjadi penyebab mengapa kemiskinan masih melilit petani. Dari sekian banyak hal yang membuat petani semakin miskin, menurut saya se­muanya itu berujung pada dua persoalan utama sebagai pen­yebab mengapa kemiskinan tetap menjerat petani.  Pertama adalah masalah kepemilikan tanah yang sedikit dan kedua persoalan harga yang tidak menguntungkan buat petani. Tanah atau lahan  me­rupakan faktor yang paling utama dalam usahatani. Tanpa ada lahan, pertanian tidak mungkin dilakukan.
Ada pun  lahan, kalau luasnya tidak mencukup atau tidak sesuai dengan skala  ekonomi, di­pastikan usaha pertanian  tidak akan menguntungkan petani. Inilah sesungguhnya yang menjadi satu persoalan petani. Kepemilikan lahan pertanian petani di Indonesia rata-rata hanya  0,5 Ha per keluarga tani. Kepemilikan lahan usaha tani se­makin lama semakin menurun seiring bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya kebutuhan lahan untuk sektor non pertanian. Banyak lahan  petani yang berpindah tangan, baik yang disebabkan karena tekanan ekonomi sehingga petani terpaksa menjual lahan­nya, maupun karena lahan tersebut tidak produktif lagi karena suatu sebab seperti hilangnya sumber air atau ketiadaan irigasi.
Padahal untuk menghasilkan suatu produk pertanian, petani harus menunggu dalam waktu yang cukup lama agar bisa menikmati hasil pertanian. Itupun harus menghadapi resiko gagal panen, baik karena serangan hama, iklim yang tidak menentu, dan tidak tersedianya sarana produksi. Sementara, para pedagang, dalam hitung jam, dalam tata niaga hasil  justru bisa menerima keuntungan yang kadang nilainya bisa dua kali lipat dari keuntungan yang dinikmati petani. Posisi sebagai produsen utama suatu komoditi pertanian pun tidak menjamin kalau keuntungan yang besar buat petani. Bahkan dalam kasus-kasus tertentu pemerin­tah ikut me­nekan harga se­hingga harga yang tadi justru cukup me­nguntung­kan buat petani, anjlok dan kembali merugikan petani.


2.3 Dampak negatif dan positif penggunaan teknologi pertanian

          Pada zaman lampu para petani menggunakan cangkul untuk menggemburkan tanah pertanian mereka, seiring kemajuan cara berfikir untuk berinovasi dalam menciptakan sebuah alat yang mirip dengan cangkul sehingga mempermudahkan para petani dalam menggemburkan tanah pertanian mereka. Sejak menggunakan teknologi sebagai media informasi bagi petani, aktivitas penyuluhan pertanian menjadi berubah. Selain dari informasi yang disampaikan menarik yang dapat menumbuhkan motivasi juga kegiatan banyak yang dilakukan langsung oleh petani itu sendiri sehingga menimbulkan kedisplinan terhadap diri petani itu sendiri.
            Dengan adanya teknologi yang digunakan dalam penyuluhan pertanian diharapkan dapat meningkatkan layanan penyuluhan pada aktivitas petani dalam menyediakan inovasi pertanian dan membantu tugas penyuluhan pertanian dengan memainkan peran yang mengkoordinasi unsur pertanian didaerah  agar dapat menjalin kerjasama dengan pihak – pihak yang terkait.

2.3.1 Dampak positif teknologi pertanian

1.      Dampak positif
Contohnya saja dengan menggunakan mesin traktor. Dulu belum ada mesin traktor yang ada hanyalah seekor kerbau dan sapi mereka menggunakannya dalam membantu pekerjaan para petani seperti kerbau dan sapi untuk menarik sebuah alat untuk membajak sawah. Itulah yang membuat mereka lama dalam mengelola lahan mereka. Selain dari segi waktu mesin traktor juga yang pastinya lebih hemat waktu dan mempermudah mengelola lahan mereka. Adapun petani biasa menanam jagung, sekarang dengan cara pengawinan tanaman ( jagung ) dapat menghasilkan jagung hibrida yang lebih banyak hasil dan lebih menarik bentuk fisik dari jagung tersebut. Dan masih banyak lagi tentu keuntungan dari penggunaaan teknologi

2.      Dampak negatif
Buah yang alami merupakan sumber vitamin dan gizi yang sangat baik untuk tubuh. Ketika zaman dahulu nenek moyang kita menanam tanaman cabe maupun tomat dan sayuran dengan menyiramnya setiap hari dan memberi pupuk kompos, sekarang karena kondisi tanah tidak sama seperti dulu maka harus menyiramnya dengan pompa dan sekarang hama tanaman yang bermacam – macam maka di gunakanlah pestisida guna mengusir serta membunuh hama tanaman. Tahukah anda pestisida merupakan bukti kemajuan teknologi pertanian namun pestisida dapat menempel di buah lalu dimakan pastinya akan sangat berbahaya bila dikonsumsi secara rutin. Dampak lainnya yaitu biaya tinggi tentu nilai jual dari hasil panen akan tinggi dan hal ini tidak baik untuk para penduduk yang masih kurang mampu.


2.4 Upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan petani

Jika kesejahteraan petani ditingkatkan secara otomatis hasil produktivis pertanian juga akan meningkat. Pemerintah harus berusaha semaksimal mungkin dan mencari solusi terbaik bagi petani Indonesia. Jangan sampai nasib petani justru diabaikan. Jangan seperti kasus impor singkong, dampak jelasnya, yakni petani akhirnya enggan menanam karena hasil kebun mereka kurang terserap pasar, ditambah dengan harga yang relative murah.
            Oleh karena itulah kita berharap cara – cara seperti itu harus dikurangi, bila perlu dihapuskan. Pemerintah harus terus berusaha memaksimalkan sumber daya yang ada agar petani Indonesia dapat hidup dengan layak. Karena itu, instansi pemerintah, seperti Kementrian Pertanian harus serius memaksimalkan berbagai sumber daya yang kita miliki saat ini. Jangan sampai petani Indonesia masih terbelenggu oleh kemiskinan yang berakibat nantinya penghasilan produktivitas semakin menurun. Jika petani sejahtera otomatis produktivitas mereka juga akan semakin bertambah. Jika hasil produksinya para petani kita meningkat, niscaya Indonesia tidak perlu lagi lagi membeli produk – produk pertanian dari negara lain.







BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
          Semua hal dalam perkembangan teknologi pertanian mempunyai dampak yang bisa merugikan kepada lingkungan dan makhluk hidup disekitarnya. Dampak penggunaan mesin pengelolah tanah atau yang disebut mesin traktor yaitu dampak pada kebisingan dan dampak pada polusi udara. Dampak terhadap lahan pertanian yang sempit  dapat menurunkan tingkat produksi hasil pertanian maka dari itu perlunya perluasan lahan pertanian dan memanfaatkan lahan yang kurang produktif diolah menjadi lahan yang subur, sehingga dapatkan meningkatkan produksi hasil pertanian. Sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia.


3.2 Saran
          Agar lingkungan tetap terjaga khususnya lingkungan pertanian hendaklah selalu memperhatikan keseimbangan ekosistem yang ada didalamnya supaya tidak terjadi kerusakan yang fatal akibat penggunaan teknologi dalam bidang pertanian, hendakalah manusia mempersiapkan solusi – solusi yang bisa mengurangi dampak kerusakan pada lingkungan akibat penggunaannya. Serta kurangi penggunaan pupuk kimia dan pestisida supaya keseimbangan ekosistem tetap terjaga, gunakanlah pupuk kimia dan pestisida sekedarnya jangan jadikan pupuk kimia dan pestisida sebagai bahan utama dalam menyuburkan tanaman. Dan paling terpenting saran saya adalah meningkatkan produksi hasil pertanian entah segi kualitas dan kuantitas sehingga dapat menciptakan kesejahteraan petani Indonesia.




SUMBER REFERENSI

- http://www.academia.edu/10888165/Perkembangan_Teknologi_Pertanian
- https://gudangmakalah.blogspot.co.id/2012/12/makalah-penduduk-dan-ketenagakerjaan.html




NOTE : Untuk "DAFTAR ISI" bisa kalian sesuaikan nomor halamannya pada lembar kerja kalian masing masing di Microsoft Word. Jika ada kekurangan dalam penulisan makalah ini saya penyusun mohon kritik dan sarannya. Terima kasih

Related Posts

Posting Komentar