NAMA :
Afzal Arifiansyah
KELAS : 4IA05
NPM :
50417252
Perkembangan
Bisnis Informatika di Indonesia dan di Dunia
Teknologi
Informasi merubah sesuatu dengan cepat. Teknologi informasi yang merupa- kan
perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi, mengganti paradigma industrial
menjadi paradigma post industrial yang berarti juga merubah perilaku lingkungan
bisnis atau pebisnis, yang berarti bahwa teknologi informasi memperoleh
kedekatan antara pebisnis dengan pelanggannya, karena ini mempersingkat jarak
dan waktu sehingga akan mengurangi kesenjangan jarak dan waktu permintaan
konsumen dan pemenuhan kebutuhannya. Dengan adanya perubahan dalam lingkungan
bisnis ini, akan menyebabkan perubahan dalam bentuk pengambilan keputusan
manajemen yang berarti bahwa struktur organisasi dengan adanya teknologi
informasi ini menuntut suatu struktur yang cepat terbentuk dan terbentuk
kembali sebagai akibat adanya perubahan yang cepat. Sejarah perkembangan
ekonomi terbagi menjadi tiga era yaitu era pertanian (agricultural era), era
industrial (industrial era), dan era informasi (information era) (Robert K.
Elliot, 1992).
Sebelum
tahun 8000 sebelum masehi, orang hidup dari berburu, meramu, memancing,
sehingga mereka makan dari apa yang diperolehnya dan berpindah–pindah
(nomaden). Kemudian 10.000 tahun sesudahnya sampai tahun 1650, mulailah era
yang disebut era pertanian dengan dimulainya hidup menetap dan menanami lahan pertanian.
Mulai tahun 1650 dimulailah era industrial dengan diketemukannya mesin uap yang
membantu tenaga manusia di pabrik yang merubah bahan mentah menjadi bahan jadi,
pertumbuhan kota dimana pabrik berada, meluasnya pasar industri. Pada tahun 1955
diketemukan transistor dan instalasi komputer komersial pertama (meskipun
komputer pertama menggunakan vacuum tubes yang menggabungkan komputer dengan
semi kon- duktor) dimulailah era informasi.
Pada
era informasi, penggerak sistem bukan manusia seperti era pertanian atau mesin
dalam era industrial, tetapi informasi. Sistem akuntansi pada era industrial
ini hanya mempertimbangkan kekayaan atau aktiva berwujud, menitik beratkan pada
produk, akuntansi dicatat pada saat terjadinya, dan organisasi yang berbentuk
hirarki. Sedang sistem akuntansi era ketiga adalah menitik beratkan pada
perubahan sumber daya dan proses. Karena manager era informasi harus merubah
bentuk organisasi yang mempermudah pelaksanaan sumber daya dan proses. Sumber
daya dan kewajiban yang diukur dalam sistem era ketiga harus juga berubah, sehingga
sistem akuntansi era ketiga harus memungkinkan bentuk organisasi yang ber-
bentuk jaringan (network) yaitu suatu bentuk organisasi yang memungkinkan
anggota untuk bergerak cepat, besar dan akhirnya hilang.
Sumber
daya yang menggerakkan perusahaan era ketiga adalah informasi yang merupakan
asset, seperti juga asset yang lain yaitu penelitian dan pengembangan, manusia,
pengetahuan, data, dan kapasitas untuk inovasi. Asset ini tidak terlihat pada
neraca era kedua. Sistem akuntansi era ketiga harus menyajikan informasi pada
waktu yang sebenarnya (real time) dalam bisnis dengan tidak menunggu sampai
terjadinya peristiwa baru kemu- dian mencatatnya. Dalam praktek, banyak
perusahaan yang seluruhnya menggunakan komputer pabrik intergrasian yang
merupakan kegiatan proses kontinyu. Nilai tambah yang luar biasa ini, adalah
bisa melihat barang dalam proses yang ada dalam shoop floor (tempat produksi)
per minggu atau per bulan tanap adanya penghitungan barang secara manual dan
dengan cara menghentikan seluruh kegiatan.
TEKNOLOGI
INFORMASI
Teknologi informasi
diperlukan dalam era ketiga, sehingga sistem akuntansi bisa dijalankan. Teknologi
informasi memungkinkan perusahaan era ketiga untuk mengumpulkan, menganalisis,
melaporkan, dan menyebarkan informasi tipe baru: ( Robert Elliott, 1992 )
·
Automated Data Capture :
Ini adalah keuntungan yang
besar yang ditawarkan oleh teknologi informasi, kesempatan untuk merancang
interface customer, karyawan, suplier dengan jalan interaksi data yang
dicapture secara automatis.
·
Instantaneous Acces and Processing :
Ini merupakan keuntungan
dimensi waktu teknologi informasi. Sistem akuntansi era ketiga harus
memungkinkan untuk menganalisis dan bereaksi ke data pasar pada waktu yang
sesungguhnya atau real time. Data dan analisis harus bisa diacces oleh pengguna
atau user segera.
·
Geographical Freedom :
Ini merupakan dimensi ruang
dari keuntungan teknologi informasi. Sistem akuntansi era ketiga harus
ditujukan pada semua aspek perusahaan tanpa mengesampingkan daerah yang
terpencil yang berarti bahwa informasi dari manapun dalam perusahaan dapat
diacces oleh manajer dengan segera.
·
Fully Versatile Analysis and Reporting
:
Teknologi informasi
memungkinkan sistem akuntansi era ketiga untuk melaksanakan analisis baru dan
melaporkan format baru seperti yang dibutuhkan. Manajer perusahaan era ketiga
harus mempunyai data yang dilaporkan dalam cara yang diminta, juga jika laporan
tidak pernah diminta sebelumnya.
·
Capacity For Additional Data Types :
Teknologi informasi
memungkinkan manajer untuk menambah informasi baru ke sistem informasi baru
tanpa merancang ulang seluruh struktur.
·
Acces To External Data Bases :
Teknologi informasi bisa
memungkinkan sistem akuntansi era ketiga untuk membuka data base eksternal.
Banyak informasi yang dibutuhkan pada sistem akuntansi era ketiga mengenai
pesaing dan gambaran pasar lain. Juga informasi akan bisa digunakan dari data base
masyarakat dan harus diatur sesuai permintaan manajemen.
Teknologi
memang diperlukan untuk membentuk sistem akuntansi era ketiga, tetapi tidak cukup
hanya itu. Teknologi yang digunakan dalam sistem harus didesaign untuk dapat melayani
kebutuhan perusahaan, harus menggambarkan visi perusahaan dan strategi managerial,
dan harus integral untuk struktur, style dan tujuan perusahaan. Maka
kapabilitas teknologi harus dimanage secara efektif sehingga bisa mendorong
perubahan perilaku seseorang yang memanfaatkan teknologi untuk persaingan yang
menguntungkan.
Teknologi
informasi bisa menyebabkan pergeseran cara praktik dan perubahan cara berpikir,
misalnya jika sebelumnya dalam praktik bisnis optimal sering kali dianggap prinsip
utama, hal ini bisa ditunjukkan dengan perubahan prinsip optimal yaitu dengan kehadiran
teknologi informasi telah membuat prinsip ini dipertanyakan lagi yaitu bukan optimalisasi
yang memegang peranan penting, melainkan inovasilah yang memegang kunci. Begitu
cepatnya inovasi demi inovasi sehingga optimalisasi dengan sebuah inovasi mudah
dipatahkan oleh optimalisasi dengan inovasi berikut, sehingga dengan adanya inovasi
baru yang berkembang dengan cepat membuat prinsip optimalisasi bukan menjadi
tolok ukur keberhasilan suatu usaha.
Teknologi
informasi di bidang komputer berkembang dengan sangat pesat, mulai dari kemajuan
di bidang cost/performance dari komputer, arsitekturnya yang dikenal dengan client/server,
penampilan yang membuat teknologi informasi semakin mudah digunakan media
penyimpanannya yang berkapasitas lebih besar dan lebih dapat diandalkan, kemajuan
dibidang artificial intellegence sampai penampilan secara fisiknya yang semakin
kecil dan portable. Secara teknis kemajuan di bidang teknologi informasi sudah
tidak diragukan lagi, akan tetapi mampukah perusahaan memanfaatkannya secara
optimal, ini bukan merupakan pekerjaan yang mudah dan kompleks. Dalam
mengimplementasikan teknologi informasi perlu adanya keseimbangan 5 elemen
sistem informasi yaitu : hard- ware, software, sumber daya manusia, data dan
fasilitas/prosedur (termasuk strategi ).
Saat
ini perkembangan bisnis informatika baik di Indonesia khususnya maupun di dunia
sudah berkembang dengan sangat pesat. Hampir semua bisnis baik dari perusahaan
yang berskala besar maupun yang berskala kecil menggunakan teknologi informasi
untuk menjalankan bisnisnya. Teknologi informasi telah banyak memberi
kemudahan-kemudahan dalam proses bisnis, seperti kemudahan mencari semua
informasi yang dibutuhkan, hanya dengan sekali klik saja kita sudah dapat
menemukan informasi yang kita butuhkan.
Kemajuan
bisnis informatika di Indonesia ini ditunjang oleh pesatnya perkembangan
teknologi saat ini dan juga banyaknya pengguna teknologi itu sendiri, serta tidak memerlukan modal yang banyak,
lewat bantuan teknologi internet, perusahaan dapat menjalankan bisnisnya secara
E-commerce atau dengan software house, karena cukup dengan membuat situs web
yang mampu menarik perhatian, sosialisasi yang baik, maka konsumen akan datang
dan keuntungan akan didapat. Para pebisnis sekarang juga dapat melakukan
perdagangan selama 24 jam tanpa mengenal batas ruang dan waktu serta terjangkau
semua kalangan.
Selain
mengefisiensikan waktu dan biaya, kemajuan teknologi informasi ini juga
mempermudah dalam pembuatan laporan keuangan, menyimpan dokumen-dokumen
perusahaan dalam database, mempermudah komunikasi dengan menggunakan e-mail,
video conference atau internet call jika rekan bisnis berada di negara lain.
Perusahaan juga dapat membuat CRM (customer relationship management) yaitu data
record setiap transaksi antara perusahaan dan pelanggan.
Teknologi informasi sangat dibutuhkan dan tidak dapat dipisahkan dari dunia bisnis, serta sudah menjadi bagian yang sangat penting dalam mengelola dan meningkatkan pelayanan. Dan bisnis dalam bidang informatika ini memiliki peluang yang cukup baik dan menjanjikan ke depannya.
Perkembangan
bisnis teknologi informatika di Indonesia meningkat sangat pesat, hal ini dapat
dilihat dari peningkatan kebutuhan akan teknologi informatika yang sangat besar
dari tahun ke tahun. Bisnis informatika mempunyai potensi yang besar untuk
kedepannya, karena itu perlu didukung oleh sumber daya yang berkualitas serta
perangkat teknologi yang canggih baik itu perangkat keras atau perangkat
lunaknya. Dengan kehadiran teknologi informasi, maka dapat menjadi solusi dan
membantu proses bisnis yang ada serta
dapat mengoptimalkan efisiensi bisnis
berbasis teknologi informasi tersebut.
Jadi
perkembangan dan kemajuan bisnis dunia saat ini sudah sangat pesat sekali dan
sangat menggiurkan, bisnis ini berkembang setiap detiknya. Kemajuan dunia
bisnis di bidang teknologi informasi ini berkembang pesat karena adanya media
informasi dan perangkat teknologi yang semakin canggih. Salah satu media dalam
bisnis di dunia informatika ini adalah internet. Internet merupakan jaringan
komputer yang berisi sumber informasi. Banyak perusahaan yang memanfaatkan
internet sebagai ladang bisnis, seperti menjual jasa, menjual dan membeli
produk serta memasarkan suatu produk. Pertumbuhan bisnis online shop merupakan
contoh yang nyata, begitu juga warnet yang banyak dijumpai dimana saja. Di masa
mendatang, teknologi informasi dan telekomunikasi akan menjadi sektor yang
paling dominan. Saat ini saja teknologi informasi sudah banyak berperan dalam
bidang pendidikan, pemerintahan dan keuangan serta perbankan.
Ada 5 model bisnis
teknologi informasi dan komunikasi, diantaranya adalah :
·
Lisensi produk software (contohnya
perusahaan Andal Software, Dycode, Oracle)
·
Iklan (contohnya Detik.com, Google)
·
Software sebagai layanan (contonya Infisys
pushmail, Salesforce.com)
·
Penjualan perangkat keras (contohnya Zyrex,
Axioo, Apple)
·
Penjual jasa konsultasi, integrase, training
(contohnya Inixindo, Sigma, Redhat)
Salah satu contoh
perusahaan yang bergerak di bidang IT adalah Google Inc
Profil perusahaan Google
Inc
Google Inc merupakan
perusahaan multinasional Amerika Serikat yang berkekhususan pada bidang jasa
dan produk internet. Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin. Pada
tanggal 4 September 1998 google menjadi perusahaan swasta, dengan misi
mengumpulkan informasi dunia dan membuatnya dapat diakses dan bermanfaat untuk
semua orang. Pada tahun 2006, kantor pusat google pindah ke Mountain View,
California.
Produk dari google
diantaranya adalah :
·
Periklanan, yang terdiri dari google adsense
dan google adwords
·
Aplikasi pencarian seperti google search,
google maps, google earth, google books dan google translate
·
Komunikasi yaitu Gmail, google drive, google
docs, dan google chrome
·
Telepon genggam yaitu android
·
Hiburan seperti google video
Tim Manajemen google,
terdiri dari :
1. Larry
Page yang merupakan CEO dan salah satu pendiri google. Tugas Larry Page adalah
bertanggung jawab atas operasi keseharian google, dan memimpin pengembangan
produk serta strategi teknologi perusahaan.
2. Eric
E.Schmidt adalah pimpinan eksekutif yang bertanggung jawab atas masalah
eksternal google, membangun kemitraan dan hubungan bisnis yang lebih luas,
merangkul pemerintah, dan kepemimpinan pembelajaran teknologi, serta memberikan
nasihat kepada CEO dan kepemimpinan senior dalam hal bisnis dan kebijakan.
3. Sergey
Brin adalah salah satu pendiri dan presiden teknologi serta memimpin
proyek-proyek khusus, juga berbagi tanggung jawab atas operasi kesaharian
perusahaan Bersama Larry Page dan Eric E.Schmidt.
4. David
C.Drummond adalah wakil presiden senior dan direktur bidang pengembangan
korporat dan hokum. Memimpin tim global google terkait hokum, kebijakan public,
komunikasi, pengembangan atau penggabungan perusahaan dan akuisisi, serta
operasi kualitas produk, serta menjabat sebagai kepala sayap investasi google.
5. Patrick
Pichette adalah wakil presiden senior dan direktur bidang keuangan. Wilayah
bisnis perusahaan google adalah seluruh dunia, sepanjang ada layanan internet
maka kita bisa menikmati layanan google. Pada tahun 2016, jumlah karyawan
google telah mencapai 60.000 orang.
Perencanaan
Bisnis Informatika
Zaman
globalisasi dewasa ini menjadi semakin maju tetapi sayangnya tidak diikuti oleh
perekonomian negara kita yang masih jauh tertinggal. Sudah banyak perkembangan
zaman yang bisa kita lihat disekitar kita saat ini. Salah satunya ialah
penggunaan SMARTPHONE yang makin diminati dan semakin meningkat setiap
tahunya.. Adanya fitur – fitur social media yang mudah diakses dan ditawarkan
dalam sistem komunikasi smartphone ini tentunya semakin mempermudah kita dalam
berkomunikasi dan tetap terhubung dengan teman, sahabat, bahkan kerabat yang
jarang kita jumpai dalam keseharian karena padatnya rutinitas yang kita jalani
sehari – hari. Dengan tersedianya fasilitas – fasilitas social media yang
semakin memudahkan kita tidak hanya dalam berkomunikasi tetapi juga dalam
memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari.
Hal ini jelas menarik keinginan para produsen atau afiliate ( perorangan
yang menjualkan produk orang lain ) untuk mencari celah atau peluang usaha
dengan mengambil keuntungan yang didapat dari banyak pengguna smartphone saat
ini. Dengan hanya bermodalkan smartphone
yang kita gunakan dalam keseharian ditunjang pula dengan fasilitas internet
yang semakin luas, kita dapat mencoba suatu bentuk usaha yang dapat ditawarkan
kepada konsumen termasuk dalam interaksi jual belinya. Saat ini ada satu tren
yang sedang mengemuka di dunia, bahkan di Indonesia, yakni belanja online, atau
sering disebut online shop.
Berbagai
macam barang bisa kita dapatkan secara online. Dari baju, sepatu, tas, aksesorisnya, kosmetik, bisa kita beli
secara online melalui internet, hanya dengan melakukan sekali ‘klik’ saja. Online
Shop terhitung mudah di jalankan, dan murah, karena tidak membutuhkan modal
yang besar., foto produk serta akses internet untuk menjalankannya, bisnis
online shop ini sudah dapat berjalan Tujuan dari pembuatan usaha online shop
ini ialah lebih kepada meningkatkan kesejahteran atau perekonomian perorangan
yang bersifat pribadi. Penyusun ingin mencoba mengaplikasikan apa yg telah kami
pelajari selama ini dengan menggabungkan kemampuan penyusun dan melihat peluang
yang ada untuk membuka usaha yang dapat membantu dan meningkatkan perekonomian
atau kesejahteran pribadi kami masing – masing terlebih dahulu. dimana internet
sedang maju dengan pesat pesatnya, bahkan sudah menjadi gaya hidup bagi
sebagian penduduk di dunia.
Dan
dari usaha kecil inilah pemilik dapat memenuhi kebutuhan sendiri dan biaya
kuliah. Modal yang dikeluarkan pun tidak begitu banyak, namun keuntungan yang diperoleh
lebih dari cukup dari modal yang dikeluarkan.
Namun, Setiap usaha pasti akan atau
pernah mengalami rugi atau kegagalan. Usaha seperti ini pun tidak lepas dari
hal tersebut.Tapi bagi yang ingin mencoba berwirausaha ini , jangan takut akan
hal tersebut. Karena kegagalan adalah suatu keberhasilan yang tertunda. Di
zaman yang sulit memperoleh lapangan pekerjaan ,banyak orang yang berfikir
untuk memulai berbisnis.Jadi jangan takut untuk berbisnis dan memperoleh
keuntungan sebanyak-banyaknya.
Pengertian Online Shop
Menurut Didit Agus
Irwantoko, belanja online (online shop) merupakan proses pembelian barang/jasa
oleh konsumen ke penjual realtime, tanpa pelayan, dan melalui internet. Toko
virtual ini mengubah paradigma proses membeli barang/jasa dibatasi oleh tembok,
pengecer, atau mall (Didit Agus Irwantoko,2012). Maksutnya, tak perlu harus
bertemu penjual/pembeli secara langsung, tak perlu menemukan wujud ‘pasar’
secara fisik, namun hanya dengan menghadap layar monitor computer, dengan
koneksi internet tersambung, kita dapat melakukan transaksi jual/beli secara
cepat dan nyaman.
Hasil
survey terakhir (December 2011) menunjukkan bahwa 36% dari seluruh transaksi
perdagangan yang terjadi di Indonesia di lakukan secara online atau online
shop. Diperkirakan 80% dari transaksi online tersebut ternyata dilakukan oleh
bisnis online berskala Mikro Kecil (UMK). Omzet dari bisnis online berskala UMK
ini mulai dari 2juta per bulan, hingga puluhan juta per bulan, namun karena
jumlahnya sangat banyak, maka omzet keseluruhan UMK online mampu mencapai 80%
dari keseluruhan transaksi online. (Bonafide Logo, 2012)
Survey
yang dapat menjadi tolok ukur untuk mengetahui kecenderungan konsumen dalam
berbelanja melalui online tersebut dilakukan di 25 negara dengan periode antara
5 Desember 2011 hingga 6 Februari 2012. Laporan untuk kawasan
Asia/Pasifik—Thailand, Cina, Jepang, Korea, Australia, Malaysia, Selandia Baru,
Taiwan, Vietnam, Hong Kong, Indonesia, Singapura, India, Filipina—juga
dilengkapi dengan wawancara mengenai perilaku berbelanja online terhadap 7.373
responden dari 14 negara—catatan: hasil survei dan laporan yang menyertainya
tidak mencerminkan kinerja keuangan MasterCard, (DuniaUKM, 2012).
Di
Indonesia sendiri, belanja online atau online shop mulai muncul sekitar tahun
2000 an, dan sekarang toko online sudah menjamur ada dimana mana. Apalagi
dengan adanya dukungan media jejaring sosial, seperti facebook, twitter, blog,
multiply, tumblr, yang dapat sangat berguna untuk mempromosikan produk yang
ingin di jual/di beli. Media sosial inilah merupakan salah satu media yang
membuat berbelanja online semakin mudah terjadi.
Pada
awal kemunculannya di Indonesia, berbelanja online hanya di gunakan oleh
masyarakat dari kalangan atas, karena berbelanja online membutuhkan komputer,
jaringan internet, dan kartu debet untuk melakukan transaksi jual/beli
tersebut. Namun seiring berjalannya waktu,
dikarenakan oleh faktor kenyamanan dan kecepatan, sekarang mulai dari
ibu-ibu pejabat, sampai mahasiswa/mahasiswi banyak yg memanfaatkan berbelanja
dengan online.